Rektor Umuslim ikut Berpartisipasi dalam “KSTI 2025″

News.lppm.umuslim.ac.id.  Bandung (Kamis, 7/8/2025)

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 pada 7-9 Agustus 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Bandung Jawa Barat. 

KSTI 2025 mengangkat tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi” menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan industri nasional yang berbasis sains, riset, dan inovasi teknologi.

Rektor Universitas Almuslim Peusangan Bireuen, Dr. Marwan, M.Pd ikut berpartisipasi sebagai undangan resmi dari 1.066 peneliti unggul Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) dari seluruh Indonesia.

Informasi langsung dengan Rektor Umuslim, Dr. Marwan di Bandung, menyatakan terdapat sejumlah 401 Rektor dan Wakil Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), serta LLDikti se-Indonesia, yang ikut berpartisipasi.

Juga lebih 350 Dosen STEM di Jawa Barat dan Jakarta, 26 Diaspora Indonesia,dan ada 150 Guru Besar dan Senat ITB, 171 Mahasiswa Doktor STEM dan 74 mahasiswa lainnya; dan 54 mitra industri yang terkait riset dan perguruan tinggi.serta 18 Kementerian/Lembaga dan 15 BUMN/Danantara, rinci Marwan yang juga Ketua Ikatan Sarjana Manajemen Administrasi Pendidikan Korwil Aceh ini.

Acara yang dibuka Presiden RI ke – 8, Probowo Subianto dan sekaligus keynote KSTI 2025 ini, ujar Rektor Umuslim, menegaskan bahwa ajang Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia Tahun 2025 merupakan ruang ilmiah yang harus dijaga dari politisasi.

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa langkah tersebut dimaksudkan agar para peserta dapat berdiskusi lebih leluasa dan substantif, tanpa kekhawatiran akan distorsi atau penggiringan opini public, ujar Dr. Marwan, mengutip pidato Presiden tadi.

Ya, kami peserta juga menilai dan menyaksikan, sesuai amanat Menteri bahwa KSTI 2025 merupakan ajang strategis yang mempertemukan para ilmuwan, akademisi, pelaku industri, dan pengambil kebijakan dari berbagai sektor prioritas nasional. Dan hal ini menjadi penekakan isi pidato Presiden Prabowo, bahwa berharap forum seperti ini dapat melahirkan terobosan-terobosan nyata bagi kemajuan bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Malah, dengan semangatnya, Presiden RI mengapresiasi dan memotivasi para ilmuwan untuk turut andil dalam kebangkitan Indonesia menjadi negara berdaulat, tambah Dr. Marwan. 

Presiden Prabowo juga dalam penjelasannya tadi, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan, melalui strategi industrialisasi nasional yang bertumpu pada hilirisasi, penguasaan teknologi, dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Visi ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 yaitu “Memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas” dan Asta Cita ke-5, yaitu “Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.” 

Marwan juga menceritakan amanah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto yang menyoroti urgensi penguatan kapasitas teknologi dan talenta nasional sebagai fondasi transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Dengan potensi sumber daya alam strategis, Indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan hilirisasi dan lompatan industrialisasi bernilai tambah tinggi. Transformasi ini diyakini sebagai langkah kunci memperkuat daya saing bangsa dan mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan, pungkasnya.

Agenda acara ini direncanakan 3 hari, hingga Sabtu (9/8/2025). Acara hari kedua, esok berdiskusi dengan Wakil Menteri Kemdiktiasaintek, serta plenary session bersama Prof. Brian Schmidt, peraih nobel dari Australian National University dan Prof. Chennupati Jagadish juga dari Australian National University.#

By admin