KINERJA HORMON REPRODUKSI DAN TINGKAT ABNORMALITAS LARVA IKAN NILA (Oreochromis niloticus Linnaeus 1758) YANG DIPAPAR LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT

TIM PENELITI PENGUSUL

Muliari, Ilham Zulfahmi, Yusrizal Akmal  

TIM PENELITI MITRA 

Ni Wayan Kurniani Karja, Chairun Nisa’

 

Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari industri pabrik kelapa sawit adalah timbulnya berbagai masalah lingkungan, terutama masalah limbah cair kelapa sawit yang dihasilkan dan dibuang ke lingkungan aquatik. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu spesies ikan yang sangat berpeluang terkontaminasi limbah cair kelapa sawit. Efek negatif dari limbah cair kelapa sawit berpotensi menyebabkan gangguan kinerja hormon reproduksi sehingga berdampak pada meningkatnya abnormalitas larva ikan Nila. Penelitian ini bertujuan: 1) Menguraikan efek paparan limbah cair kelapa sawit terhadap kinerja hormon reproduksi (ekstradiol, progresteron dan testosteron) ikan Nila

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2018. Tahap pemeliharaan dan pemaparan ikan uji serta pengukuran kadar hormon reproduksi (ekstradiol, progresteron, dan testosteron). Rancangan penelitian untuk masing masing tahapan terdiri dari empat perlakuan dengan tiga ulangan. Parameter penelitian untuk menganalisis kinerja hormon reproduksi meliputi pengukuran kadar hormon reproduksi ikan Nila (hormon ekstradiol, hormon progresteron, & hormon testosteron), kadar lemak hati dan gonad, volume empedu relatif, indeks kematangan gonad (IKG) serta spermatokrit Analisis stastistik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan ANOVA satu arah. Kriteria berbeda nyata yang digunakan pada penelitian ini adalah pada tingkat kepercayaan 95% (p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paparan limbah cair kelapa sawit berdampak negatif menurunkan konsentrasi hormon estradiol dan testosteron ikan nila betina. Konsentrasi hormon estradiol dan testosteron terendah diperoleh pada perlakuan C yaitu masing – masing 1,35 ng/ml dan 1,18 ng/ml. Pada Ikan nila Jantan, paparan limbah cair kelapa sawit berakibat pada menurunnya konsentrasi hormon progresteron dimana konsentrasi terendah terdapat pada perlakuan B yaitu sebesar 0,14 ng/ml. Nilai spermatokrit ikan jantan yang dipapar limbah cair kelapa sawit dengan konsentrasi B dan C menunjukkan penurunan nilai yang signifikan jika dibandingkan dengan perlakuan control. Terdapat korelasi positif antara menurunnnya kadar lemak pada hati dengan menurunnya kadar lemak pada gonad. Selain menganggu proses vitellogenesis, kerusakan hati akibat paparan limbah cair kelapa sawit juga berakibat pada menurunnya volume empedu relatif ikan nila.

 

Kata Kunci : Ekstadiol, Progresteron, Testosteron

Leave a Reply