Kecendrungan dan keinginan masyarakat untuk mengawasi pembangunan rumah tinggal impiannya sendiri tanpa menggunakan jasa teknik sipil/konsultan menyebabkan timbulnya kesulitan bagi mereka dalam memahami cara untuk mendapat hasil pembangunan rumah tinggal yang berkualitas dan indah. Konsep pemberdayaan terkait dengan pengertian pembangunan masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat. Desa Pante Gajah, Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen merupakan daerah yang kerap adanya pembangunan dan rehabilitasi dalam pembangunan rumah dan fasilitas. Pada penyuluhan ini, penyuluh mengajak masyarakat umum untuk masuk ke dalam dunia teknik sipil dengan memaparkan cara mudah menguasai tahapan pelaksanaan dan metode pengawasan. Kegiatan ini dipandu oleh dosen Fakultas Teknik Universitas Almuslim yang terdiri atas Romaynoor Ismi, MT., Suhaimi, MT., R. Dedi Iman Kurnia, MT., Deni Iqbal, MT, dan Kumita, MT dan dilaksanakan pada tanggal 5 September – 6 Desember 2019. Penyuluh berkeyakinan masyarakat dapat mengawasi pembangunan rumahnya sendiri walaupun hal untuk yang sangat teknis tetap harus berkonsultasi dengan pihak jasa teknik sipil/ konsultan. Pembangunan diawali dengan pengenalan dasar persiapan pelaksanaan pembangunan, peralatan, material penunjang pembangunan, pembesian beton bertulang, pengecoran serta jenis-jenis pekerjaan pembangunan lainnya. Tahapan pelaksanaan dan pengawasan meliputi kesiapan site office, pemasangan bowplank, pondasi, kolom struktur/praktis, sloof dan ringbalk, konstruksi atap dan plafon, pemasangan dinding bata dan plesteran, pemasangan keramik serta pekerjaan finishing dan utilitas lainnya. Selain daripada itu, juga dijelaskan sebab dan akibat jika ada sesuatu hal yang harus dikerjakan dalam keilmuan teknik sipil tetapi tidak dilakukan pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan.