[16/3/2020. LPPM Umuslim] Buta aksara adalah salah satu permasalahan serius yang dihadapi di Aceh saat ini. Bahkan di sekolah pun masih menghadapi hal yang sama. SDN 27 Peusangan salah satunya. Sebuah SDN yang berada 1,5 meter dari Kota Matangglumpangdua ini, siswanya yang berada di kelas 1 hingga kelas 5 masih ada yang belum bisa membaca.
Ketidakmampuan membaca ini akan berpengaruh kepada aktivitas belajar mengajar di sekolah. Banyak dari para guru yang kewalahan menyampaikan materi hingga memberi tugas kepada siswa, karena hal yang sangat mendasar belum mereka kuasai (Membaca).
Sri Murniyanti bersama tim memberikan sosialisasi literasi membaca dalam rangka peningkatan kemampuan belajar siswa dan pemberatasan buta aksara. Sosialisasi ini melibatkan para guru sebagai pendidik agar lebih intens dalam mengawasi siswanya. Kegiatan pendampingan ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas sekaligus evaluasi terhadap teknik pengajaran yang selama ini dilakukan.***