Analisis dan Pemetaan Tingkat Korofisifitas pada Beton Bertulang Akibat Penggunaan Air Tanah di Kawasan Pesisir Kabupaten Bireuen

Tim Pengusul

R. DEDI IMAN KURNIA, SUHAIMI,

Tim Mitra

SYIFAUL HUZNI, SYARIZAL FONNA

Penggunaan air untuk bahan campuran beton dapat mempengaruhi sifat beton bertulang yang dihasilkan. Selain sebagai pereaksi semen, air dapat memicu korosi pada baja tulangan. Korosi yang terjadi pada baja tulangan dapat mengakibatkan turunnya kekuatan tarik baja tulangan dan menyebabkan keretakan pada selimut beton. Oleh karena itu, efek dari penggunaan air tanah sebagai bahan campuran beton perlu dikaji. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan variasi sumber air tanah sebagai bahan campuran beton dan hubungannya terhadap risiko korosi yang terjadi. Dua belas (12) lokasi pengambilan sampel air tanah dipilih yaitu dalam kawasan Kecamata Jangka, Kecamatan Kuala, Kecamatan Jeumpa dan Kecamatan Samalanga. Sampel air tanah diperiksa kandungan kimia dan salinitasnya, selanjutnya digunakan sebagai air campuran beton. Pembuatan benda uji dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Bangunan Universitas Almuslim. Pengukuran potensial dilakukan di Laboratorium Rekayasa Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala. Pengukuran potensial korosi merujuk kepada standar ASTM C876, menggunakan metode Half-Cell Potential Technique. Pengukuran kuat tekan dilakukan di Laboratorium Konstruksi dan Bahan Bangunan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk balok dengan satu tulangan utama di dalamnya dan benda uji silinder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion klorida adalah satu satunya unsur kimia yang kandungannya melampau batas toleransi yang diizinkan berdasarkan standar ASTM C 1602 M-04. Penggunaan sumber air tanah dengan Kadar sulfat (SO4) dan klorida (Cl) yang melewati ambang batas toleransi mempengaruhi degradasi, tingkat resiko korosi dan kerusakan pada struktur beton yang dihasilkan. Beton bertulang yang menggunakan air campuran dengan kadar kandungan ion klorida (Cl) ≤ 100 ppm memiliki resiko korosi dengan tingkatan high corrosion risk (<90 % risk of corrosion) dalam waktu lima minggu perlakuan wet-dry cycle.

 

Kata Kunci: Air tanah, potensial korosi, korosi baja tulangan, Half-cell Potential Tecnique, Kabupaten Bireuen.

Leave a Reply