“Survival akan selalu jadi pemenang”, istilah ini mungkin bisa menjadi kata yang tepat untuk saat ini. Di tengah suasana pandemic Covid-19, banyak pihak dari berbagai sektor kewalahan untuk menyesuaikan diri dengan suasana ini, baik dari sektor pemerintah, rumah sakit, hingga ke dunia pendidikan.
Sekolah yang harus tetap berjalan harus menyesuaikan diri agar sistem pembelajaran bisa terus berlangsung. Dalam kondisi new normal, dunia pendidikan dituntun agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bahan jar agar para siswa bisa tetap antusias mengikuti setiap mata pelajaran yang di ajarkan.
Prihatin terhadap kondisi ini, Nia Astuti bersama timnya berupaya memberikan pelatihan untuk pengembangan bahan ajar berbasis daring di SMA Negeri 2 Dewantara. Kegiatan ini dikonsep sebagai salah satu bentuk pengabdian mereka sebagai dosen kepada masyarakat luas di dunia pendidikan.
“Kondisinya cukup memprihatinkan, para guru masih bnyak yang belum mampu membuat bahan ajar yang baik dalam menghadapi new normal ini. Guru kebanyakan hanya mengirimkan materi melalui aplikasi Whatsapp, padahalmasih banyak media lain yang lebih efektif untuk digunakan” Ujar Nia kepada tim LPPM saat diwawancarai terkait alasannya melaksanakan pengabdian.
Kegiatan pegabdian yang dilaksanakan terbagi ke dalam beberapa kegiatan yaitu : pengidentifikasi masalah, pelatihan penyususnan bahan ajar berbasis daring dan multi media, simulasi atau peer teaching, pendampingan implemantasi pembelajaran dan evaluasi kegiatan. Semua kegiatan berjalan sukses dan lancar berkat kerjasama yang baik antar tim pengabdian dengan pihak sekolah.***