Fenomena yang terjadi di masyarakat kita terutama di rumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sains dan teknologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Quran sehingga banyak anggota keluarga tidak bisa membaca Al-Quran ini sudah mulai langka. Yang ada adalah suara-suara radio, TV, tape recorder, karaoke, dan lain-lain. Pada decade belakangan ini telah banyak metode pengajaran baca tulis Al-Quran dikembangkan, begitu juga buku-buku panduannya telah banyak disusun dan dicetak.
Siswa sekolah dasar yang berada di desa Kopelma Darussalam selama ini mengenal cara mengaji Al-Quran dengan metode Iqra. Untuk lebih membuka wawasan siswa dan memperkenalkan cara mengaji tempo dulu yang telah teruji keberkahannya dari masa ke masa berasal dari Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abasiyah, maka dilakukan pelatihan membaca Al-Quran dengan metode Baqdadiah.
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan membantu siswa-siswa tingkat SD di Kopelma Darussalam supaya mengenal dan mampu membaca Al-Quran dengan metode Baqdadiah. Target luarannya adalah dapat dipublikasi dengan pada jurnal pengabdian masyarakat di Universitas Almuslim. cara pembelajaran metode ini dimulai dengan mengajarkan huruf hijaiyah, mulai dari alif sampai ya‘. Dan pembelajaran diakhiri dengan pembacaan juz amma.
Berdasarkan hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, mereka sangat tekun dalam membaca Al-Quran dan dipertemuan akhir sudah mampu membaca juz amma dengan baik.